Arah Kiblat Masjid di Kota Parepare Perlu Kalibrasi Kembali


Humas IAIN Parepare ---- Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare menggelar Workshop Arah Kiblat selama 2 hari, yaitu 4-5 Desember 2019 di gedung Perpustakaan lantai 5. Acara workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjssama, H. Muhammad Saleh, Rabu, 4/12/2109.













Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Hj. Rusdaya Basri menyampaikan dalam sambutannya bahwa pelaksanaan Workshop Arah Kiblat ini didasari pada pertimbangan urgensitas dari arah kiblat bagi umat Islam. "Arah kiblat ini sangat penting karena terkait dengan masalah ibadah-ibadah dalam ajaran Islam. Mulai arah dan waktu shalat sampai pada pemakaman jenazah yang harus menghadap kiblat".









"Letak dan posisi Indonesia yang jauh dari pusat Ka'bah memerlukan perhitungan dalam menentukan arah kiblatnya. Untuk itu, penyelenggara workshop menghadirkan narasumber yang kompetensi dalam bidang ilmu falak dan hukum Islam untuk memberikan pendalaman keilmuan kepada peserta workshop," papar lulusan al- Azhar Mesir ini.





Ada pun pemateri dalam workshop ini adalah Abdul Gaffar, S. Ag., M.A. (Kepala Kemenag Kota Parepare), Dr. Rasywan Saif, M.S.I., (Pakar Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar), Budiman Sulaiman, S.Ag.,M.H.I. (Pakar Fiqih dan Hukum Islam IAIN Parepare dan Abdul Karim Faiz, M.S.I., (Pakar dan Praktisi Falak IAIN Parepare).





Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, H. Muhammad Saleh dalam sambutannya mengatakan Rektor IAIN Parepare, Ahmad S. Rustan sangat mengapresiasi workshop yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Menurutnya, Rektor menilai Arah Kiblat perlu ditinjau kembali berdasarkan pendekatan keilmuan. Selama ini, banyak masjid menentukan arah kiblatnya tidak didasarkan pada kaedah keilmuan, yaitu ilmu falak.





"IAIN Parepare sebagai perguruan tinggi yang memiliki kompetensi keilmuan dan praktisi dalam bidang ini, bersedia bekerjasama dengan Pemerintah Kota dan Kememterian Agama kota Parepare untuk melakukan kalibrasi arah kiblat masjid-masjid dan bahkan arah pekuburan Islam di kota Parepare," ajak Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan kepada Kepala Kemenag Kota Parepare yang hadir sebagai narasumber.





"Masyarakat juga harus diberikan pencerahan dan pemahaman terkait arah kiblat ini. Terkadang, ada masyarakat lebih mementingkan estetika masjid dari pada arah kiblatnya. Ketika ditemukan kesalahan arah kiblat, mereka cenderung tidak mau merubah arah kiblatnya jika merusak estetika masjid," papar H. Muhammad Saleh. "Pada hal arah kiblat itu lebih penting," tandasnya.





Workshop Arah Kiblat ini mengundang peserta dari berbagai macam latar belakang. Diantaranya adalah Kepala KUA Kemenag dan Imam-imam Masjid se- Kota Parepare, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar