Perkemahan Wirakarya PTK Libatkan Pramuka ASEAN


Humas IAIN Parepare --- Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Parepare, H. Muhammad Saleh sedang mengikuti Rapat Koordinasi Wakil Rektor / Wakil Ketua III PTKIN se- Indonesia selama 3 hari, yaitu 22 s.d. 24 Januari 2020 di Hotel Zuri Kota Palembang, Sumatera Selatan.





Rapat Koordinasi Warek / Waket III PTKIN ini memiliki serangkaian agenda yang akan dibahas secara bersama. Diantaranya, 1) Persiapan pelaksanaan perkemahan Wirakarya (PW PTKI), 2) Evaluasi program kemahasiswaan 2019 dan implementasi 2020, dan 3) Sosialisasi pedoman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.









Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Pendis Kemenag RI, Arskal Salim GP., menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi tersebut, Rabu,22/01/2020. Dalam arahannya, Arskal Salim GP minta agar pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) yang akan dipusatkan di Palembang perlu ada perubahan dan inovasi baru.





"PW PTK yang ke- 15 kalinya ini harus ada perubahan dan inovasi baru. Sangat memungkinkan kita mengundang dan melibatkan pramuka perguruan tinggi di negara-negara ASEAN. Hal tersebut bisa di tracking, mengingat Palembang sebagai pusat pelaksanaan PW PTK sudah pernah menyelenggarakan ASEAN Games," papar Arskal.





Arahan Direktur PTKI Pendis Kemenag RI mendapat respon positif dan langsung dibahas dalam Forum Warek / Waket III PTKIN. Wakil Rektor III IAIN Parepare, H. Muhammad Saleh menuturkan bahwa menindaklanjuti arahan Direktur PTKI, maka forum bersepakat pelaksanaan PW PTK ke- 15 di Palembang akan berbeda dengan sebelumnya sebagai bentuk perubahan dan inovasi.





"Perbedaan PW PTK 2020 dibanding PW sebelumnya, yaitu 1) menghadirkan peserta dari pramuka perguruan tinggi di negara-negara ASEAN, 2) Kegiatan lebih berorientasi pada pengabdian, dan 3) Tidak ada lagi kegiatan berorientasi perlombaan," kata H. Muhammad Saleh. "Insyaallah, IAIN Parepare siap berangkatkan ke Palembang untuk mengikuti PW PTK ini membawa tagline "Malebbi Warekkadana Makkeade Ampena", tambahnya menjanjikan.





Selain itu, forum ini juga menegaskan bahwa pada tahun 2020 ini, secara resmi istilah Beasiswa Bidik Misi diganti dengan istilah Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah). Menurut H. Muhammad Saleh, sistem rekrutmennya akan lebih mudah lagi. Salah satu syarat yang diajukan adalah calon penerima telah memiliki KIP sejak SLTA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar