IAIN PAREPARE--- Wakil Rektor I IAIN Parepare Sitti Jamilah Amin dalam membuka rapat perdana kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru (Maba) menyampaikan beberapa perbedaan sistem pelaksanaan penerimaan mahasiswa Baru tahun 2020.
“Tahun ini terdapat perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terutama sistem tes yang paling signifikan perubahannya. Jika pada tahun sebelumnya tes dilakukan dengan menggunakan kertas, maka tahun 2020 calon mahasiswa baru akan melewati sistem seleksi elektronik. Jadi perubahan sistem tes seleksi ini khususnya pada tahap Ujian Masuk atau UM sehingga sistem pengawasan ujian juga mengalami perubahan," urainya mengawali rapat.
Rapat koordinasi Panitia pelaksana yang dilaksanakan Rabu, 5 Februari 2020 bertempat di ruang seminar lantai V Perpustakaan IAIN Parepare merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Rektor IAIN Parepare Nomor: 164 tahun 2020 tentang Panitia Pelaksana penerimaan mahasiswa baru Jalur SPAN-UM PTKIN.
Rapat dihadiri oleh panitia inti dan Panitia Pelaksana harian yang diketuai oleh Budiman, M.Hi, bertujuan untuk rapat koordinasi antara panitia Inti dengan panitia pelaksana harian.
Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan sebagai penanggungjawab SPAN-UM PTKIN IAIN Parepare dalam arahannya kepada panitia harian agar betul-betul mempersiapkan diri dengan inovasi kerja menghadapi proses seleksi mahasiswa baru sehubungan dengan perubahan sistem tes ujian masuk.
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa jumlah kuota penerimaan mahasiswa Baru tahun 2020 mengalami penurunan dari 1.800 tahun 2019 menjadi 1.700 mahasiswa baru yang akan diterima tahun 2020 melalui dua tahapan seleksi yakni seleksi prestasi akademik Nasional dan Ujian Masuk.
"Beberapa faktor mendasar sehingga kebijakan penurunan kuota penerimaan mahasiswa baru dilakukan yakni: rasionalisasi jumlah dosen dan mahasiswa, aturan akreditasi, jumlah ruang kelas apalagi IAIN Parepare akan menjadi penyelenggara kegiatan sertifikasi guru-guru melalui program pendidikan profesi guru yang juga akan menggunakan ruang kelas dan ketrlibatan dosen, atas dasar inilah penurunan jumlah kuota mahasiswa baru harus kita tempuh pada tahun ini”, paparnya. (nhk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar