Oleh : Agus Muchsin
AJA MUALA AJU PURA RETTE' WALIE NAKOTENNIA IKO RETTE'I, AJA' TO MUALA AJU RIPASANRE'E, KOTENNIA IKO PASANREI
Artinya : Jangan kau ambil kayu yang sudah dipotong ujung dan pangkalnya. Dan jangan pula engkau ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Seuntai kalimat pesan bijak dari bugis dengan mengangkat simbol perlakuan terhadap kayu sebagai sampel pesan moral. Kuat dugaan kalau pesan tersebut sumbernya dari kampung pinggiran, terisolir jauh dari pusat keramaian karena indikatornya adalah kayu bakar yang biasanya menjadi sumber energi bagi masyarakat desa. Meski demikian ternyata menjadi instrumen dalam menyampaikan pesan bijak
Simbol kayu bakar juga pernah disampaikan oleh Allah swt dalam QS. Al Lahab. Isteri Abu Lahab di adzab dengan membawa kayu bakar(Øمالة الخطب) dalam neraka. Pesan moral Pembawa kayu bakar secara simbolik dimaknai sebagai orang ahli mendesain dan menciptakan konflik, sebut saja sebagai propokator. Api neraka yang menyala di tambah dengan kayu bakar tak ubahnya seperti menyiram api dengan bensin.
Konteksnya berbeda, namun sampel kayu cukup menarik. "Aju pura Rette Wali" merupakan indikator bahwa pada kayu itu ada orang pernah menanamkan jasa dengan adanya bekas potongan. "Aju ri Pasanre" dalam pemaknaannya adalah kayu yang disandarkan. Penjabaran dari pesan ini dikuatkan dalam teks lain "De' tu nasanre' bawang ajue, engkami tau pasanre'i". Artinya. Kayu tidak bakalan bersandar terkecuali ada orang yang menyandarkannya.
Kinerja, karya dan hak sepertinya menjadi pesan utama untuk memilih sebuah sikap penghargaan terhadapnya, karena akan menuntut pertanggung-jawaban moralitas untuk tidak mengambil hak orang lain.
Anggaplah plagiarisme dengan menjiplak atau mengambil karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dengan menjadikan seolah karangan dan pendapat sendiri. Satu delik berupa pelanggaran atas upaya memprivatisasi hak orang.
Delik ini sebenarnya dideskripsikan secara ijmali (universal) dalam ayat ayat mu'amalah Surah al Baqarah (2) : 188.
ولا تاكلوا اموالكم بالباطل
Terjemahnya
Dan janfanlah engkau memakan harta kalian secara bathil.
Syekh Jalaluddi al Suyuthi dalam tafsir Jalalain term "ta'kulu'" artinya makan dalam pemahan konteks lain identik "tadhammamu" artinya menggabungkan dengan tendensi ingin memilikinya dengan menyebutnys kedzaliman terhadap orang lain ( يظلم الرجل منكم صاØبَÙ‡،).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar